Minggu, 13 Januari 2019
Setiap keluarga
mempunyai silsilah keturunan, disini saya akan menjelaskan silsilah Pangeran
Raja Muhammad. Pangeran Raja Muhammad atau Pangeran Luwung merupakan
keturunan Syekh Syarif Hidayatullah dari jalur perempuan, sementara dari jalur
laki-laki ada yang mengatakan kalau beliau merupakan keturunan Syekh Quro
Karawang, namun ada juga yang mengatakan beliau adalah merupakan keturunan
Syekh Nurjati. Prabu Siliwangi menikah dengan Subanglarang (murid Syekh Khuro
Karawang), lalu mereka dikaruniai 3 orang anak, yaitu : Walangsungsang dikenal
dengan (Pangeran Cakrabuana) sebagai anak pertama, Kian santang dikenal dengan (Syekh
Godok ) yang ada di Garut, dan Rara Santang yang dikenal dengan ( Syarifah
Mudaim ). Kian Santang terkenal dengan
kesaktiannya yang luar biasa. Di dunia persilatan nama Raden Kian Santang sudah
tak asing lagi sehingga seluruh Pulau Jawa bahkan Nusantara saat itu sangat
mengenal siapa Raden Kian Santang. Tak ada yang sanggup mengalahkannya. Bahkan,
Raden Kian Santang sendiri tak pernah melihat darahnya sendiri. Raden Kian
Santang dan Ratu Rara Santang mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh. Raden
Kian Santang menyebarkan Islam di daerah Garut hingga meninggalnya. Sedangkan
Ratu Rara Santang dipersunting oleh salah satu pangeran dari tanah Arab yang
bernama Sultan Hut Bani Israil. Perkawinan antara Rara Santang dan Sultan Hut
Bani Israil itu menghasilkan dua orang anak, yaitu Syekh Syarif Nurullah dan
Syekh Syarif Hidayatullah. Syekh Syarif Nurullah menjadi penguasa Makkah saat
itu, sedangkan Syekh Syarif Hidayatullah pergi ke Jawa untuk bertemu dengan
ayah dan kakeknya. Syekh Syarif Hidayatullah pamit untuk pergi ke Jawa dan
ingin menyebarkan Islam ke sana.
Setibanya di tanah Jawa, Syarif Hidayatullah tidak kesulitan berjumpa
dengan ayah dan kakeknya. Namun Syarif Hidayatullah prihatin karena hingga saat
itu kakeknya masih belum masuk ke dalam agama Islam dan tetap bersikukuh dengan
agamanya yaitu agama Sunda Wiwitan, meski berbagai upaya terus dilakukan dan
dia hanya berdoa semoga kakeknya suatu saat diberi hidayah oleh Allah. Melihat
keuletan cucunya dalam menyebarkan Agama Islam, Prabu Siliwangi memberikan
tempat kepada cucunya sebuah hutan yang kemudian bernama Cirebon. Dan di
sinilah pusat penyebaran Islam dimulai. Murid - muridnya kian bertambah dan
Islam sangat cepat menyebar. Kemudian Syekh Syarif Hidayatullah menikah dengan
Dewi Kawunganten dan di karuniai 2 orang anak yaitu: Pangeran
Sabakiking ( Maulana Hasanudin ) dan Ratu Winaon. Pangeran
Sabakingking beranjak dewasa, dan dia menjadi pemuda yang gagah, pemuda
yang keras, berani dan memiliki kesaktian yang luar biasa, ilmu-ilmu kesaktian
ibunya mengalir ke tubuhnya, lebih dari 1000 Jin takluk atas perintahnya.
Pangeran Sabakingking tak pernah merasa takut kepada siapapun, dan hampir semua
pendekar di tanah Banten pernah berhadapan dengannya. Pangeran Sabakingking
pergi menuju utara melewati hutan dan sungai, bukit bahkan gunung di tempat
yang dituju Pangeran Sabakingking langsung menuju kesultanan Cirebon untuk
mencari ayahnya. Di Kesultanan Cirebon
itulah Pangeran Sabakingking melihat sebuah perbedaan yang mendasar. Terdengar
suara adzan, serta alunan al Quran yang asing baginya, namun begitu menyejukkan
hatinya. Setelah bertemu ayahnya lalu Pangeran Sabakiking diperintahkan untuk
membangun masjid di Banten lengkap dengan menaranya agar ia bisa dianggap
sebagai seorang anaknya. Setelah mendengar perintah ayahnya, Pangeran
Sabakingking bergegas meninggalkan Cirebon untuk kembali ke Banten. Kemudian
Ratu Winaon menikah dengan Sultan Jakerta putra dari Tubagus Pasekh(Fatahillah)
yang kemudian dikaruniai anak bernama PANGERAN RAJA MUHAMMAD.
0 komentar:
Posting Komentar