Senin, 14 Januari 2019
Menurut
sejarah Pangeran Raja Muhammad adalah keturunan dari Syekh Syarif Hidayatullah.
Setelah kelompok kami observasi dan meminta penjelasan silsilah dari juru kunci
(Rd. AHMAD KOSASIH, S.Pd.I) dari Situs Makam Pangeran Raja Muhammad dan
memang benar bahwa Pangeran Raja Muhammad adalah cucu dari Syekh Syarif
Hidayatullah. Saya akan mengulas kembali sejarah silsilah Pangeran Raja
Muhammad menurut silsilah keraton, berikut uraiannya :
Menurut
keraton bahwa Prabu Siliwangi menikahi Subanglarang yang merupakan murid dari
Syekh Khuro Karawang. Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai 3 anak, yaitu
:
1. Walangsungsang nama lainnya (Pangeran Cakrabuana) atau yang
kita kenal sebagai Mbah kuwu Cirebon
2. Rara
Santang dengan nama lainnya (Syarifah Mudaim), dan yang terakhir adalah
3. Kiansantang
dengan nama lain Syekh Godog (yang ada di Garut)
Suatu
hari Walangsungsang dan Rara santang pergi mencari ilmu sampai ke Negeri Arab.
Disana Rara santang bertemu dengan Sultan Hut Bani Israil, dan ternyata mereke
berjodoh. Sehingga Rara Santang dan Sultan Hut Bani Israil menikah, dari
pernikahan tersebut mereka dikaruniai 2 anak, yaitu :
1. Syekh
Nurullah
2. Syekh
Syarif Hidayatullah
Menurut
sejarah Syekh Syarif Hidayatullah pulang ke Tanah Jawa, di Jawa Syekh Syarif
Hidayatullah bertemu jodohnya, yaitu (Dewi Kawunganten), mereka menikah dan
dikaruniai 2 anak yang bernama :
1. Pangeran
Sabakiking (Sultan Muaulana Hasanudin), dan
2. Ratu
Winao
Kemudian
Ratu Winao Menikah dengan Sultan Jakerta yang merupakan putra dari Tubagus
Pasekh (Fatahillah), dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai seorang anak
laki-laki yang bernama Pangeran Raja Muhammad. Setelah saya mengetahui cerita
silsilahnya langsung dari Juru Kunci situs Pemekaman Pangeran Raja Muhammad
ternyata benar bahwa Pangeran Raja Muhammad adalah cucu dari Syekh Syarif
Hidayatullah.
Dari
hasil observasi yang saya amati bahwa sejarah Pangeran Raja Muhammad sejak
kecil sudah terlihat bahwa ia mempunyai keistimewaan-keistimewaan yang tidak
dimiliki oleh anak kecil lainnya. Pangeran Raja Muhammad mempunyai keistimewaan
ilmu laduni, yaitu imu yang belum bisa diketahui orang tetapi sudah bisa
ditebak atau dapat diketahui oleh Pangeran Raja Muhammad. Dan ketika Pangeran
Raja Muhammad sudah besar beliau pergi merantau ke Negeri Minang (Sumatra,
Padang) untuk berdakwah atau menyebarkan ilmu berupa ajaran islam. Setelah
bertahun-tahun di Minang Pangeran Raja Muhammad dipercaya oleh warga Minang
sebagai seorang ulama. Sehingga beliau dijuluki dengan sebutan Syekh Raja
Muhammad.
Pada
abad ke-16 Pangeran Raja Muhammad pulang kembali ke Tanah Jawa, saat perjalanan
pulang kapal yang dinaikinya itu singgah di daerah Mundu Pesisir atau Alas
Mundu. Beliau singgah di Mundu tujuannya masih sama untuk berdawah (menyebarkan
ajaran agama islam). Setelah lama berada di Mundu Pangeran Raja Muhmmad
mendirikan sebuah padepokan (Pesantren). Setelah lama berdakwah di desa Mundu
Santri-santri padepokannya cukup banyak dan penjaga-penjaganya pun cukup
banyak. Penjaga padepokan Pangeran Raja
Muhammad ada yang bersal dari Wikodi,Wiragasatri, dan Kineja. Seiring
berjalannya waktu melihat perkembangan pesantren atau Padepokan Pangeran Raja
Muhammad begitu perkembanganya sangat pesat. karena Padepokan Pangeran Raja
Muhammad sering dikunjungi oleh para kyai-kyai atau para Habbait dan dirasakan
keberkahannya oleh para kyai dan masyarakat setempat sehingga Pangeran Raja
Muhammad dijuluki dengan sebutan Pangeran Luhung.
Mendengar
kabar seorang lelaki yang diberi julukan Pangeran Luhung Syekh Syarif
Hidayatullah merasa penasaran bahwa lelaki yang dimaksud itu cucunya apa bukan.
Untuk memastikan hal tersebut Syekh Syarif Hidayatullah mendatangi desa Leuweung
dan menemui Pangeran Raja Muhammad untuk diuji kemampuan ilmunya. Setelah diuji
ilmu dari Pangeran Raja Muhmmad ternyata benar sakti dan dianggap memiliki
keistimewaan-keistimewaan lainnya. Sehingga Syekh Syarif Hidayatullah sangat
yakin bahwa lelaki yang diuji ilmunya itu memang benar cucunya.
Jadi
kesimpulan menurut pendapat saya Pangeran Raja Muhammad mendapat gelar Syekh
Raja Muhammad karena berdakwah di Negeri Minang. Dan mendapat gelar Pangeran
Luhung karena berdakwah di daerah Mundu Pesisir Desa Leuweung. Karena warga
setempat tidak dapat mengucap kata leuweung sehingga mereka menyebutnya dengan
kata luwung atau luhung.
0 komentar:
Posting Komentar